Malas Olahraga

Sebetulnya saya menyukai aktivitas olahraga. Bahkan, sejak duduk di bangku kelas 6 SD sampai kelas 3 SMP sering bermain tenis lapangan. Kalau tidak karena ajakan teman saya, mungkin saya tidak akan pernah merasakan sensasi bermain tennis lapangan.

Tapi itu jaman dulu masih sekolah. Sekarang sudah tidak bermain tenis lapangan lagi. Salah satu alasannya karena raket yang biasa saya gunakan untuk main tenis lapangan, itu kini hilang. Padahal raket itu punya teman saya. Karena sudah lama tidak main tenis lapangan, lalu (mungkin) dia lupa kalau saya pernah meminjam raketnya dan tidak meminta kembali raketnya. Sebetulnya saya yang berkewajiban mengembalikan raket miliknya itu.

Selain tenis lapangan, saya juga menyukai olahraga berenang. Ketertarikan terhadap olahraga di kolam renang ini belum lama. Kira-kira hampir satu tahun terakhir. Pada waktu itu keinginan berenang karena beberapa teman kantor hampir setiap akhir pekan pergi ke kolam renang. Akhirnya saya tertarik dan mencoba berenang di kolam renang milik kampus almamater saya. Lokasinya tidak jauh dari kantor saya dulu. Jalan kaki kira-kira 15-20 menit sudah sampai.

Padahal waktu itu saya belum pandai berenang. Namun, rasa penasaran dan keinginan belajar berenang akhirnya saya bisa dan berani berenang sampai di kolam yang dalam sekalipun. Tapi syaratnya saya wajib mengenakan kacamata berenang dan penutup hidung. Kedua syarat ini harus dipenuhi. Kalau tidak bisa melengkapi kedua syarat itu, sepertinya saya masih belum berani berenang (apalagi di kolam yang dalam). Kelemahan inilah yang saya miliki. Mungkin karena saya belum terbiasa dan dilatih berenang tanpa bantuan kacamata renang.

Nah, yang terakhir adalah jogging. Ini olahraga paling murah. Tidak perlu bayar seperti olahraga berenang harus membayar lima ribu rupiah untuk setiap kali masuk kolam renang. Dulu masih tinggal di kantor, hampir setiap akhir pekan pagi saya jogging keliling komplek kampus almamater saya. Udara sejuk dan banyak pepohonan. Rasanya segar menghirup udara pagi-pagi itu.

Tapi sekarang setelah kembali pulang dan memilih menetap di rumah, semangat jogging setiap akhir pekan tidak seperti pada waktu dulu. Mungkin karena suasana yang kurang kondusif untuk jogging di jalan raya. Ya meskipun aktivitas jogging dilakukan pagi-pagi, tetap saja ada kendaraan bermotor di jalanan membuat saya tidak nyaman. Salah satu alasannya asap emisi kendaraan bermotor itu yang membuat udara tidak lagi segar dihirup.

Selain kecintaan terhadap beberapa olahraga tadi, satu hal yang sulit menyemangati diri sendiri adalah karena ada rasa malas. Inilah yang menghambat untuk memulai aktivitas olahraga. Apalagi setelah bangun tidur, lalu solat subuh. Keinginan tidur lagi lebih kuat daripada keinginan untuk olahraga (jogging, red). Padahal olahraga inilah yang boleh dianggap paling murah dan praktis.

Memang keinginan kuat untuk mengalahkan rasa malas tidak mudah. Harus memiliki ekstra keinginan kuat agar rasa malas itu benar-benar dapat dikalahkan. Ayo bangkit!! Lawan rasa malas!!